Kisah Jin Qarin
Qarin menurut bahasa artinya pendamping atau teman.
Pada diri manusia ada 2 Qarin yang selalu mengikut, yaitu dari bangsa Jin dan Malaikat.
Jika Qarin dari malaikat jelas keislamannya.
Namun jika jin Qarin, mereka selalu membisikkan kejahatan pada diri manusia.
Ini Kisah Jin Qarin
Qarin dari jenis Jin hanya bertugas membisiki manusia untuk berbuat kejahatan dan kemaksiatan.
Sedangkan Qarin dari malaikat hanya bertugas untuk membisiki manusia untuk berbuat kebajikan dan ketaatan.
Al-Qadhi 'Iyadh r.a berkata,
"Sesungguhnya malaikat dan syetan (yang menjadi Qarin) senantiasa menyelimuti hati kita, seperti malam dan siang yang menyelimuti bumi.
Diantara manusia ada yang malamnya lebih panjang dari siangnya, dan yang lain malah sebaliknya.
Ada juga manusia yang hatinya terang terus menerus dan ada pula yang gelap terus menerus."
Dia melanjutkan,
"Hadits tersebut memberitahu kepada kita, barangsiapa yang mendapati hatinya cenderung berbuat baik, hendaklah ia memuji Allah, berterima kasih kepada-Nya.
Tapi apabila ia mendapati hatinya cenderung berbuat maksiat, maka mohonlah perlindungan kepada-Nya."
PERUSAK KEHIDUPAN
Ibnu Katsir r.a menafsirkan surat An-Nar,
"Bahwa yang di maksud dengan al-waswasul Khannas dalam surat tersebut adalah syetan yang disertakan ke manusia.
Karena tidak seorang pun dari keturunan Nabi Adam, kecuali ia mempunyai Qarin.
Qarin itulah yang menghiasi keburukan dan kekejian, tidak seorang pun yang selamat darinya kecuali berlindung kepada Allah."
Qarin menurut bahasa artinya pendamping atau teman.
Pada diri manusia ada 2 Qarin yang selalu mengikut, yaitu dari bangsa Jin dan Malaikat.
Jika Qarin dari malaikat jelas keislamannya.
Namun jika jin Qarin, mereka selalu membisikkan kejahatan pada diri manusia.
Ini Kisah Jin Qarin
Qarin dari jenis Jin hanya bertugas membisiki manusia untuk berbuat kejahatan dan kemaksiatan.
Sedangkan Qarin dari malaikat hanya bertugas untuk membisiki manusia untuk berbuat kebajikan dan ketaatan.
Al-Qadhi 'Iyadh r.a berkata,
"Sesungguhnya malaikat dan syetan (yang menjadi Qarin) senantiasa menyelimuti hati kita, seperti malam dan siang yang menyelimuti bumi.
Diantara manusia ada yang malamnya lebih panjang dari siangnya, dan yang lain malah sebaliknya.
Ada juga manusia yang hatinya terang terus menerus dan ada pula yang gelap terus menerus."
Dia melanjutkan,
"Hadits tersebut memberitahu kepada kita, barangsiapa yang mendapati hatinya cenderung berbuat baik, hendaklah ia memuji Allah, berterima kasih kepada-Nya.
Tapi apabila ia mendapati hatinya cenderung berbuat maksiat, maka mohonlah perlindungan kepada-Nya."
PERUSAK KEHIDUPAN
Ibnu Katsir r.a menafsirkan surat An-Nar,
"Bahwa yang di maksud dengan al-waswasul Khannas dalam surat tersebut adalah syetan yang disertakan ke manusia.
Karena tidak seorang pun dari keturunan Nabi Adam, kecuali ia mempunyai Qarin.
Qarin itulah yang menghiasi keburukan dan kekejian, tidak seorang pun yang selamat darinya kecuali berlindung kepada Allah."
Sumber :
Kisah Teladan Islami
No comments:
Post a Comment
Seluruh artikel di blog ini adalah hasil dari copy paste dari berbagai sumber jadi mohon maaf sebelumnya kepada para original writer...