Social Icons

Pages

Monday, January 31, 2011

Membuat Gambar dengan Pensil

 



STEP 1 :
- Sket kasar memakai pensil grade HB.


STEP 2 :
- Mulai mengisi tone di wajah, termasuk mata, hidung, bibir dan telinga dengan pensil mix grade (2H, HB, B, 2B) sambil memperbaiki sketsa yang dirasa kurang pas.
- Pada bola mata, bulatan hitam menggunakan 5B kemudian diblend dengan 3B.



STEP 3 :
- Masih mengerjakan bagian wajah dan mulai mengisi bagian leher dan dada (grade kurang lebih sama).
- Pada bagian bawah leher yang gelap memakai grade 2B dan 3B.
- Menambah shading pada mata, hidung, bibir, dan telinga.
- Mulai mengisi bagian rambut dengan grade 3B dan 4B.


STEP 4 :
- Menambah arsiran pada rambut dengan grade yang sama agar rambut tampak lebih berdimensi.
- Sedikit menambah tone wajah, leher dan dada


STEP 5 :
- Pada tahap ini membuat bagian rambut agar terlihat lebih kuat degan menggunakan pensil 6B dan 7B.
- Menambah detail helai-helai rambut dengan grade B, 2B dan 3B.


STEP 6 :
- Memperbanyak arsiran helai rambut dengan B, 2B dan 3B, dan juga meratakan bagian gelap rambut dengan grade 2B dan 3B. OK..hair is done here!


STEP 7 :
- Mengisi tone t-shirt dengan 6B dan 7B.


STEP 8 :
- Menambah tone t-shirt lebih gelap dengan 6B, kemudian menggosoknya dengan kertas tissue agar menghasilkan efek fading (dengan teknik arsir juga bisa, dengan variasi grade).


STEP 9 :
- Menutup pori-pori kertas gambar yang belum terisi tone dengan menggunakan grade yg lebih keras, dalam hal ini dengan pensil 2B dan 3B.


Selamat mencoba.

Sunday, January 30, 2011

Senjata Konvensional Yang Sama Mematikannya Seperti Bom Nuklir

Lupakan soal senjata nuklir, biologi dan kimia karena saat ini di seluruh dunia, terutama wilayah-wilayah bekas konflik di Afrika, timur tengah, indocina, balkan dan sebagainya jutaan anak-anak serta orang-orang tidak berdosa terbunuh oleh senjata-senjata yang di kalangan militer justru disebut sebagai senjata konvensional.

Senjata-senjata seperti bom cluster, Bom fosfor, napalm, peluru DU (Depleted Uranium), ranjau darat sangat populer untuk digunakan di dalam pertempuran karena selain harganya terjangkau bahkan untuk militer negara miskin sekalipun, senjata ini juga memiliki efek merusak yang cukup hebat.

Akan tetapi dalam perkembangannya senjata-senjata ini justru menjadi bom waktu karena justru efeknya sangat terasa pada masa-masa pasca perang.

Beberapa senjata seperti bom cluster dan ranjau darat memang telah dilarang oleh PBB untuk diproduksi dan digunakan dalam peperangan, namun kepentingan bisnis negara-negara produsen seperti AS, Israel, Perancis, RRC, Russia dan sebagainya telah menutup mata hati para politikus dan ahli militer di banyak negara untuk tetap menggunakan dan memproduksi senjata-senjata tersebut.

Untuk pengetahuan kita semua berikut ini adalah beberapa detail senjata-senjata kontroversial tersebut.

1. CLUSTER BOMB

Bom cluster atau bom tandan atau bom curah adalah bom yang memiliki mekanisme unik dimana setelah diluncurkan dari pesawat tempur atau bomber, bom akan pecah menjadi ratusan bom kecil berupa kaleng.


Pada awalnya bom ini diciptakan untuk menghancurkan landasan pacu pangkalan udara, konvoi kendaraan lapis baja atau untuk membubarkan konsentrasi pasukan darat.

Diproduksi dengan berbagai nama seperti CBU/Cluster Bomb Units (Amerika Serikat), Belouga (Perancis), Excalibur (Amerika Serikat). Secara efektif bom ini digunakan dalam perang Iraq, Afganistan dan perang arab-israel.

2. NAPALM BOMB

Banyak negara protes saat Indonesia menggunakan bom napalm dalam operasi Seroja di Timor-Timur tahun 70-an, tapi dalam sekala yang lebih besar AS menggunakan bom ini dalam konflik di Vietnam serta Israel dalam perang Yom Kippur, namun tidak banyak negara yang protes.


Secara teknis napalm adalah bom bakar yang berisi zat kimia berbentuk pasta tertentu yang akan terbakar begitu bom pecah di darat. Pasta yang cair akan menyebarkan nyala api ke berbagai arah dan bom ini sangat efektif untuk menghancurkan pasukan darat yang bersembuni di parit-parit atau hutan.

3. PELURU DU (DEPLETED URANIUM)

Peluru depleted uranium adalah jenis peluru yang dikembangkan dari limbah Uranium hasil pelucutan bom nuklir. Secara harafiah depleted uranium berarti uranium yang dilemahkan radiasinya. Peluru ini sangat handal dan menjadi standar senjata meriam gatling GAU-8 Avenger yang dibawa pesawat A-10 serta canon bushmaster pada APC Bradley.


DU juga digunakan untuk membuat inti peluru anti material pada tank Abrams. Efektifitas senjata ini adalah mampu menembus bahan baja tank setebal apapun dan ini terbukti pada perang Iraq dimana ratusan tank Iraq menjadi korban senjata ini.

Yang menjadikan senjata ini kontroversial adalah kandungan uranium yang ternyata menurut penelitian masih memancarkan radiasi dalam tingkatan yang membahayakan manusia.

Ini tebukti pada kasus di bosnia saat beberapa tentara Italia menderita leukemia beberapa hari setelah menggunakan peluru tersebut. di Iraq, tank-tank yang hancur terkena peluru ini ternyata memancarkan radiasi yang membuat tank-tank rongsokan tersebut tidak aman untuk didekatia

Latihan Militer Tentara Rusia Dan Korea Bukan Tandingan TNI





Tentara Korea







Tentara Nasional Indonesia (TNI)

















Tipe-Tipe Granat Untuk Perang

1. Granat Tangan
Granat tangan atau granat genggam adalah bom yang digenggam dan dilemparkan dengan menggunakan tangan. Istilah granat ini berasal dari bahasa Perancis Kuno dari kata (pome) grenate (pomegranate: buah delima), buah yang ukurannya mirip dengan granat genggam versi awal, dan karena kandungan serpihan granat tangan juga mirip dengan biji dalam buah itu.

Selain granat tangan, ada juga granat yang dirancang untuk ditembakkan dari senapan dan pelontar granat. Granat jenis ini bukan granat tangan, karena tidak bisa diaktifkan hanya dengan menggunakan tangan.

2. Granat asap
Granat asap merupakan granat berbentuk kaleng yang digunakan sebagai alat isyarat darat atau darat ke udara, penanda zona sasaran atau pendaratan, atau penyembunyi pergerakan tentara. Granat asap biasanya terbentuk dari silinder logam dengan lubang di bagian atas dan bawah untuk mengeluarkan asap. Ada dua jenis utama granat ini: granat asap berwarna dan granat penyembunyi. Pada granat asap berwarna, pengisinya biasanya terdiri daripada 250 hingga 350 gram campuran asap pewarna (kebanyakannya potasium nitrat, laktose dan pewarna).  Tersedia warna-warna merah, hijau, kuning, dan ungu. Granat asap penyembunyi biasanya berisi campuran HC (hexachloroethane/zinc) atau campuran TA (terephthalic acid).

Jenis granat asap lain, adalah jenis asap meledak. Granat ini berisi fosforus putih (WP). Granat WP meledak dan menyebarkan phosphorus putih ke segala arah, lalu phosphorus terbakar apabila ketika bertemu udara, dan terbakar dengan api kuning terang, sambil menghasilkan asap putih yang banyak (phosphorus pentoksida). Ia juga berfungsi sebagai granat pembakar.

3. Granat anti-kerusuhan
Granat gas ini berisi gas air mata, yang biasanya berupa gas CS (Chlorobenzol malononitrile). Bentuk dan pengoperasian granat ini sama dengan gas asap, tetapi bedanya granat ini berisi 80 sampai 120 gram gas air mata, yang akan menyebabkan iritasi pada mata dan sistem pernafasan.

Apabila seseorang terkena gas ini untuk waktu yang lama (lebih dari 10 menit) granat ini mampu menyebabkan lepuh pada kulit dan luka permanen pada paru-paru. Dan bagi orang yang lemah atau sudah tua, gas CS mampu menyebabkan kematian.

Pemakaian granat gas sering keliru, granat ini seharusnya tidak digunakan untuk membubarkan segerombolan orang banyak karena akan menyebabkan panik. Pemakaian yang tepat adalah untuk menggunakan granat ini untuk membuat pagar pembatas, untuk mengarahkan pergerakan massa, atau untuk melindungi anggota kepolisian yang sedang terkepung.

4. Granat pembakar
Granat pembakar (bahasa Inggris: incendiary grenade) menghasilkan panas sangat tinggi melalui reaksi kimia. Bentuknya hampir serupa seperti granat asap dan gas. Pengisinya terdiri daripada 600 hingga 800 gram thermat (TH3), yang merupakan versi thermit yang diperbarui, bahan pembakar yang digunakan dalam granat sewaktu Perang Dunia II. Sebagian daripada campuran thermat berubah menjadi besi cair, yang terbakar pada suhu 2204° Celsius. Granat ini dapat melelehkan logam yang bersentuhan dengannya. Pengisi thermate bagi granat AN-M14 terbakar selama 40 detik dan mampu membakar menembusi 12,7 mm kepingan baja. Granat ini juga tidak memerlukan oksigen dalam pembakaran dan mampu terbakar di bawah air. Fosforus putih juga digunakan sebagai pengisi granat pembakar, yang membakar pada suhu 2760°C.

Pembakaran thermat dan fosforus adalah dapat menyebabkan luka bakar yang paling parah dan menyakitkan karena thermat dan fosfor terbakar pada secara cepat dan suhu yang membuat satu partikel kimia tersebut membakar menembus kulit, saraf, otot dan juga tulang. Selain itu, fosforus putih amat beracun. Dosis 50-100 miligram bisa menyebabkan kematian.

5. Granat kejut
Granat kejut (bahasa Inggris: stun grenade), atau disebut juga flashbang, pada awalnya dirancang dan dibuat untuk dipakai Special Air Service Inggris. Granat ini dirancang untuk membingungkan, atau mengalihkan perhatian musuh selama beberapa detik. Granat jenis ini yang paling banyak ditemui adalah granat kejut M84, yang diberi julukan “Flashbang”, karena menghasilkan cahaya membutakan (6-8 juta Candela) dan ledakan yang keras (170-180 desibel).

Ketika meledak, granat tersebut tetap utuh tanpa menghasilkan serpihan. Granat ini berbentuk tabung segienam besi dengan lubang untuk pengeluaran ledakan cahaya dan bunyi. Pengisinya adalah 4,5 gram peledak campuran oksida logam magnesium dan ammonium perklorat atau potasium perklorat.

Menyeramkan, Senjata Biologis Yang Dimiliki Korea Utara

Headline

Dibandingkan program nuklir, informasi soal senjata biologis dan kimia Korea Utara lebih tertutup dari penyelidikan internasional. Seberapa mengerikan senjata ini?

Korea Utara diperkirakan telah memproduksi dan menimbun senjata kimia walau jumlah dan jenis yang digunakan, lokasi penelitian, proses produksi serta fasilitas penyimpanan tidak dapat ditentukan dengan pasti.

Meskipun sempat diperdebatkan, senjata biologis dan kimia di Korea Utara mulai mengalami peningkatan produksi sejak pertengahan 1990. Ini terjadi saat produksi plutonium di Korea Utara dibekukan. Korea Utara sempat membantah telah memiliki senjata kimia, namun menolak bergabung dengan Konvensi Senjata Kimia (Chemical Weapons Convention / CMW).

Menurut Informasi dari Korea Selatan, program senjata kimia Korea Utara terdiri dari empat penelitian, delapan sistem produksi dan tujuh situs penyimpanan senjata kimia. Mereka memiliki persedian senjata kimia dan biologis sekitar 2.500 sampai 5 ribu ton.

Ini termasuk senjata untuk melepuhkan kulit, merusak saraf, mengganggu pernafasan, merusak peredaran darah, serta gas air mata. Peralatan itu disebarkan dengan artileri, roket peluncur, bom udara, roket FROG dan rudal Scud.

Washington sempat berargumen bahwa Pyongyang menghasilkan lebih banyak bahan kimia daripada yang dibayangan Korea Selatan. Namun, laporan pemerintah AS tidak memberikan jumlah spesifik soal agen, amunisi atau penelitian pada program senjata biologis dan kimia Korea Utara.

Namun, AS dan Korea Selatan sepakat bahwa Korea Utara akan selalu siap memanfaatkan senjata kimia untuk menyerang militer dan sipil dalam konflik umum.

AS, Rusia dan Korea Selatan memastikan bahwa Korea Utara telah melakukan penelitian soal agen senjata biologis di antaranya antraks, kolera, dan cacar. Namun, hanya beberapa pejabat resmi Korea Selatan yang mengklaim bahwa satu atau dua senjata itu telah digunakan.

Adu Hebat AK-47 V.S M-16

Siapa yang tidak kenal dengan 2 senjata paling terkenal dalam sejarah perang umat manusia ini, AK-47 dan M-16. Masing-masing memiliki penggemar fanatic.

V.S.

Masing-masing dilahirkan dari dua kutub saling berlawanan. Masing-masing dilengkapi keliber peluru yang berbeda dengan kelebihan dan keurangannya.

Perseteruan M16 dan AK-47 untuk memenangkan predikat terbaik diantara senapan serbu sudah berlangsung cukup lama. Karena tidak pernah ada pemenang definitif, saluran dokumenter TV Amerika discovery cannel, membuat satu program spesial: battle of the centuries, M16 Vs AK-47.

Tujuannnya mencari juaran sejati dari masing-masing kubu. Versi yang dipakai M16 adalah dari versi Vietnam M16A2 karena memiliki fitur full auto, sementara AK-47 menggunakan versi awal buatan Izmash. Penilaian dibagi dalam tujuh aspek :

1. Segi ergonomic.
Pemakai M16 relatif tidak memiliki keluhan mengenai postur M16, sedangkan AK-47 dinilai terlalu berat dan kaku, popornya terlalu pendek sehingga kurang nyaman di bahu. (1-0 untuk M16).

2. Akurasi.
Keduanya diwajibkan menembak semi auto, target alumunium pada jarak 600 yard. Tembakan dilakukan enam kali. Seluruh tembakan M16A2 mengenai target dengan persebaran 13-14 inci. Sementara dari enam tembakan, AK-47 hanya mamapu mengenai satu kali, itu pun dikiri bawah. (2-0 untuk M16).

3. Tes keandalan.
Kedua senjata dimasukkan ke lumpur, air dan pasir. M16 jelas kalah dan macet, legenda AK terbukti, senapan ini bisa terus di tembakkan tanpa macet. (2-1 masih untuk keunggulan M16).

4. Tes recoil. 
Pada mode full auto, sesudah tembakan ke 12, tembakan AK-47 sudah mengarah ke atap, sementara M16A1 baru keluar dari target sesudah 24 tembakan. (skor 2-1).

5. Mengetes power dari masing-masing senjata.
Setiap senjata harus menembak melalui blok kayu cylinder seberat 35 pon setebal 12 inci. Tembakan M16A2 hanya menembus 2/3 blok, smentara AK-47 berhasil menembus kayu, sekaligus memecahkannya menjadi tiga bagian (2-2 untuk AK47).

6. Tes penetrasi.
Papan triplek berukuran 2×4 inci disusun berdempetan setebal 9 inci. Peluru 5,56mm M16A2 menembus sedalam 3/5 bagian, sementara AK-47 menembus semua tripleks, sembari memecahkan tiga tripleks menjadi beberapa bagian. (4-2 untuk AK-47).

7. Harga.
M16 memiliki price tag lebih tinggi 1,5 kali dari AK-47. M16 baru rata-rata berharga 750-1000 dollar sementara AK-47 hanya 500 dollar, bahkan lebih murah untuk kopiannya yang dibut di Cina. (skor final 5-2 untuk AK-47).

Sudah jelas kan gan sekarang bahwa AK-47 memenangkan pertarungan ini. Akan tetapi, bukan otomatis AK-47 buru-buru dibeli banyak angkatan bersenjata. Bagi penganut jarak tembak efektif lebih penting dari segalanya, bisa ikutan pakem AS yang memakai M16. akan tetapi, bagi yang memilih daya bunuh dan keandalan tingggi, silahkan memilih AK-47

Latihan Fisik Ala Tentara Nasional Indonesia