Social Icons

Pages

Thursday, August 19, 2010

Lukisan Raden Saleh mampu menipu manusia

Di tengah krisis kebanggaan bangsa Indonesia seperti sekarang ini saya menjadi teringat pada guru menggambar kala di SD dulu.
Adalah Pak Idris seorang guru kelas yang terpaksa harus mengajar menggambar karena tidak adanya tenaga yang lain. Beliau menyadari kalau tidak bagus bagus amat dalam menggambar, akan tetapi beliau pintar membangkitkan semangat anak didiknya untuk berkarya di bidang seni.
Salah satu upaya membangkitkan semangat tersebut adalah dengan menceritakan karya dan kisah-kisah pelukis Indonesia yang kesohor. Satu cerita yang tidak pernah saya lupa, yaitu kisah tentang lukisan Raden Saleh yang sempat menipu teman-teman Belanda-nya. Kisah yang pernah dimuat di Intisari dan sekarang juga ditulis di Wikipedia Indonesia, bertutur demikian.

Raden Saleh Sjarif Bestaman pernah hidup tahun 1807-1880, kelahiran Terbaya, Semarang, berbakat melukis sejak kecil sehingga dia mendapat bea siswa untuk belajar melukis ke Belanda. Semasa belajar di Belanda keterampilannya berkembang pesat. Wajar ia dianggap saingan berat sesama pelukis muda Belanda yang sedang belajar. Para pelukis muda itu mulai melukis bunga. Lukisan bunga yang sangat mirip aslinya itu pun diperlihatkan ke Raden Saleh. Terbukti, beberapa kumbang serta kupu-kupu terkecoh untuk hinggap di atasnya. Seketika keluar berbagai kalimat ejekan dan cemooh. Merasa panas dan terhina, diam-diam Raden Saleh menyingkir.

Ketidakmunculannya selama berhari-hari membuat teman-temannya cemas. Muncul praduga, pelukis Indonesia itu berbuat nekad karena putus asa. Segera mereka ke rumahnya dan pintu rumahnya terkunci dari dalam. Pintu pun dibuka paksa dengan didobrak. Tiba-tiba mereka saling menjerit, mendapati "mayat Raden Saleh" terkapar di lantai berlumuran darah. Dalam suasana panik Raden Saleh muncul dari balik pintu lain. "Lukisan kalian hanya mampu mengelabui kumbang dan kupu-kupu, tetapi gambar saya mampu menipu manusia", ujarnya tersenyum. Para pelukis muda Belanda itu pun ngeloyor pergi, menanggung malu.

Terlepas kisah itu benar atau tidak dan perdebatan berkepanjangan tentang visi kebangsaan Raden Saleh tetapi berkat Raden Saleh, Indonesia boleh berbangga melihat karya anak bangsa menerobos museum akbar seperti Rijkmuseum, Amsterdam, Belanda, dan dipamerkan di museum bergengsi Louvre, Paris, Prancis.





the deer hunt
 2 Comments 




Buffalo hunting




The lion hunt
  




raden
  




Pertarungan Hidup dan Mati  




Lions and a Snake Fighting Outside a Grotto in a Tropical Landscape ( 1839 )
  




karya raden saleh.jpg 




singa
  




flood on java
  




karya raden saleh
  




mount merapi




raft
  




penangkapan diponegoro dibuat 1830 - 1857.jpg
  




Raden Saleh - Storm 1851 cat minyak diatas kanvas 97x74cm
  




Portret van mevrouw Wilhelmina Jeanne Sibille van Alphen (1827-78).
  




Portret van Jean Chrétien Baud (1789-1859). Gouverneur-generaal ad interim (1833-35)
  




Portret van Johannes Graaf van den Bosch (1780-1844). Gouverneur-generaal (1830-33). 




Posthuum portret van Herman Willem Daendels (1762-1818). Gouverneur-generaal (1808-10)
  




VanAlphen1854
  




potret diri raden saleh 1834




Raden Saleh