Social Icons

Pages

Thursday, January 8, 2015

Zaman Dulu, Gurun Misterius Nazca Tempat Alien Mendarat

Garis-garis Nazca merupakan rangkaian geoglif yang terletak di Gurun Sechura, khususnya di Gurun Nazca, daerah yang panjangnya lebih dari 80 km antara kota Nazca dan Pampa di Peru.
Daratan ini terpencil dari Teluk Peruvian yang terdiri dari Pampas San Jose (Jumana), Socos, El Ingenio dan lain-lainnya di provinsi Nazca, seluas 400km. di selatan Lima, meliputi area sekitar 450km2 padang gurun pasir dan lereng Andes. Geoglif ini diperkirakan dibuat oleh kebudayaan Nazca antara 200 SM dan 700 M.
Terdapat ratusan gambar, dari yang sederhana sampai yang rumit, seperti gambar burung, laba-laba, monyet, ikan, ikan hiu, llama, dan kadal. Juga banyak garis-garis yang lurus walau sudah menjelajah bukit dan lembah. Selain itu juga terdapat runway mirip landasan pesawat terbang sederhana.
Nazca adalah salah satu tempat didunia yang sampai saat ini masih banyak diliputi misteri. Banyak pertanyaan-pertanyaan muncul mengenai asal usulnya.
Garis-garis Nazca sendiri baru mulai marak diperbincangkan pada era tahun 1920-an, bermula dari cerita penumpang pesawat terbang yang melintas daerah Nazca, mengaku seperti melihat garis-garis samar membentuk berbagai macam bentuk makhluk hidup dengan dimensi yang besar. Tahun 1920-an merupakan era baru dalam penerbangan komersial di wilayah Amerika.
Sejak kabar penemuan itu, para arkeolog dari seluruh belahan dunia berbondong-bondong datang ke daerah Nazca untuk melihat dan meneliti lebih lanjut mengenai garis-garis Nazca.
Tidak diketahui dengan pasti siapa yang membuat garis-garis Nazca. Teori utama adalah bahwa peradaban Nazca yang membuatnya, dengan menggunakan peralatan dan teknologi sederhana. Teori ini didukung dengan ditemukannya keramik dan pasak kayu di beberapa ujung garis.
Cahuachi kota yang hilang.
Di Pampa, sebelah selatan dari garis Nazca, para arkeolog menemukan kota dari para pembuat garis yang telah hilang, Cahuachi. Dibangun kurang lebih 2000 tahun lalu, yang secara misterius ditinggalkan 500 tahun kemudian. Penemuan baru pada Cahuachi adalah merupakan awal bagi kita untuk orang-orang Nazca dan mengungkap misteri dari garis Nazca.
Cahuachi muncul sebagai harta karun dari budaya Nazca. Saat Orefici dan timnya menggali, menemukan lukisan-lukisan dari tembikar, teknik-teknik kuno penyulaman yang dikembangkan orang-orang Nazca, memberikan pandangan bagaimana kemungkinan garis itu dibuat, dan fungsinya bagi mereka selama kurang lebih 1500 tahun lalu.
Yang palng menarik adalah penemuan manusia yang tidak ada habisnya. Yang mencengangkan adalah penemuan mumi dari para penduduk Nazca itu sendiri di tanah kering pada gurun Peruvian. Mereka telah mengenal proses mumifikasi sama seperti kebudayaan Mesir Kuno.
Pertamanya Cahuachi dipercaya sebagai tempat militer, tapi sekarang dikenal sebagai tempat untuk upacara-upacara ritual, dan bukti baru dari Orefici juga mengukuhkan pendapat ini. Cahuachi terungkap telah ditinggalkan setelah banyak bencana alam yang menimpa kota itu. Tapi sebelum mereka meninggalkannya, orang-orang Nazca mengubur kotanya dengan tanah gersang, yang sampai sekarang tetap berupa gundukan ditengah gurun.
Komposisi dari Garis Nasca
Batu koral yang menutupi permukaan gurun, mengandung ferrous oxide (belerang). Pembongkaran selama berabad-abad, telah memberikan patina (fragmen) gelap padanya. Ketika batu-batu kerikil ini disingkirkan, warnanya kontras dengan lapisan dibawahnya. Pada tahap ini, garis lebih kelihatan beralur dengan warna yang lebih kelihatan, meskipun di beberapa saat, hanya kelihatan seperti jejak. Di kasus lain, batunya memperjelas garisnya dan gambaran dari gundukan menyamping dengan ukuran berbeda. Beberapa gambaran, misalnya, terutama pada awal-awal, dibuat dengan menghapus semua batu kerikil dari garis luar, dan dengan begini, akan menjadi lebih kelihatan.
Geoglyph Nazca
Berikut adalah ukuran-ukuran dari beberapa bentuk terkenal dari geoglyph Nazca:
  • Laba-laba, sekitar 46 mil


  • Kolibri, 50 mil

  • Paus pembunuh, 65 mil

  • Pelican, paling besar 285 mil



  • The Heron

  • The “Giant” (Astronaut)



  • The Hands

Geoglyph Lainnya
Garis Nazca adalah kumpulan geoglyph paling menakjubkan didunia. Ada juga beberapa geoglyph besar di Mesir, Malta, Mississipi & California, Chili, Bolivia, dll. Tapi geglyph Nazca, dikarenakan jumlah, karakter, dimensi, dan terusan budaya, karena mereka dibuat dan dibuat lagi seiring dengan periode prehispanic, membentuk kumpulan arkeologis yang menakjubkan sekaligus membingungkan.
Dataran Nazca
Dataran Nazca sangatlah unik, dengan kemampuannya mempertahankan tanda-tanda yang ada diatasnya, berdasarkan kombinasi dari iklim (salah satu yg terkering di Bumi, dengan curah hujan 20menit dalam setahun), dan juga tanah datar dan berbatu yang meminimalisasi efek dari angin ditanah.
Dengan tidak adanya debu atau pasir untuk menutupi datarannya, serta hujan yang sedikit untuk mengikisnya, garis-garisnya cenderung tidak berubah ataupun tertutup. Factor-faktor ini, digabungkan dengan adanya lapisan bawah tanah dengan warna yang lebih cerah dari permukaan gurun, memungkinkan lahan yang luas, yang bisa ideal untuk digunakan bagi seniman yang ingin menghilangkan eksistensinya di dunia. Jadi lokasi nya memang sengaja ditentukan agar tidak memperngaruhi kondisi geoglyph tsb.
Konsentrasi dan penjajaran dari garis-garis memastikan bahwa pembuatannya membutuhkan pekerja jangka panjang yang bekerja secara intensif, seperti ditunjukkan dengan gaya dari desain-desain, yang juga berhubungan dengan tingkatan berbeda dari perubahan budaya.
Ada 2 tipe desain : pertama adalah macam-macam benda dan bentuk lain dari garis geometric. Sebelumnya terdiri dari bentuk binatang, tanaman, objek seperti bentuk anthropomorphis dari jaman kolosal yang dibuat dengan garis-garis yang sangat jelas. Dari sekian bentuk-bentuk, yang disimpan oleh Maria Reiche dan beberapa pengoleksi, sudah diketahui sekitar 70 buah.
Teori Erich von Däniken
Banyak garis-garis yang acak dan terkesan tidak memiliki pola. Garis itu terlihat seperti garis berpencar secara acak seperti mengarah ke daerah-daerah terpencil, bersilangan tanpa alasan jelas.
Berikut adalah teori pembentukan Nasca Lines Oleh Erich von Däniken. Meski begitu banyak teori yang dikeluarkan oleh banyak ilmuwan, teori Erich von Däniken adalah salah satu teori yang paling terkenal.
Teori Erich adalah teori dengan pendekatan paling akurat untuk memecahkan misteri Nazca. Dia berpikir bahwa dahulu, ada tamu dari bintang lain yang mengunjungi bumi dan bernama Nazca.
Mereka mendarat ditempat ini , pada saat melandas, batu ini tersapu dengan pesawat bertenaga roket. Semakin dekat, kekuatannya pun bertambah dan meluaskan daerah yang tersapu itu. Pada saat ini, kargo mereka pun muncul.
Selanjutnya, alien itupun menghilang dan membuat orang bingung. Mereka pun mencoba memanggil kembali Tuhannya dengan mulai menggambar garis, bentuk, dan trapezenya. Daniken tak pernah mengatakan kalau alienlah yg membuat formatnya. Dia menemukan zodiak dan formasi kaca, kemudian membandingkan dgn vasis modern atau simbol Papi. (berbagai sumber)

Misteri garis-garis Nazca

Artikel mengenai misteri Garis-garis Nazca di bawah ini adalah tulisan dari pembaca blog enigma yang bernama ifanho (daniel_ifanho@yahoo.com).


Nazca Lines merupakan serangkaian gambar berukuran raksasa yang terdapat di Gurun Nazca, Peru. Gambar-gambar tersebut memiliki ukuran begitu besar sehingga hanya dapat dilihat secara jelas dari udara. Diperkirakan, Gambar-gambar ini dibuat antara tahun 200 SM hingga 700 M.

Nazca Lines memiliki bermacam-macam bentuk. Sebagian merupakan garis-garis lurus panjang dan menyilang satu sama lain. Memang terkesan tidak beraturan, tetapi adanya garis lurus yang sangat panjang di sebuah gurunpun sudah merupakan keunikan tersendiri.

Bukan hanya itu, yang lebih menakjubkan lagi, beberapa sketsa Nazca Lines merupakan gambar-gambar yang memiliki bentuk serta presisi yang luar biasa.

Sebagian dari gambar tersebut berbentuk sketsa bangunan geometrik. Namun yang paling terkenal dari semuanya adalah gambar-gambar hewan, di antaranya : laba-laba (45 meter), monyet (55 meter), burung Condor (140 meter), kadal (180 meter), burung kolibri (50 meter), paus (65 meter), dan yang terbesar, burung bangau (270 meter). Total area yang meliputi seluruh Nazca Lines terbentang hingga seluas 500 kilometer persegi.


Keunikan lain dari Nazca Lines adalah, sketsa-sketsa raksasa tersebut tidak hanya terdapat di tanah yang datar, tetapi juga di daerah perbukitan. Contohnya bisa dilihat di foto citra satelit di bawah ini. Citra ini pertama kali ditemukan oleh peneliti Jepang dan menunjukkan adanya Nazca Lines di daerah yang sama sekali tidak landai.


Dengan ukuran yang luar biasa besar dan presisi yang luar biasa, sepertinya hampir mustahil garis-garis ini hanya dibuat dengan peralatan yang primitif. Misteri inilah yang masih menyisakan teka-teki bagi para peneliti, memberikan ruang kepada mereka untuk berspekulasi.

Jim Woodman misalnya, mengatakan bahwa Nazca Lines dibuat oleh penduduk setempat dengan menggunakan bantuan balon untuk melihat gambar dari udara. Teori ini mendapat banyak kritikan karena kurangnya bukti seperti adanya sisa-sisa balon udara di sekitar Nazca Lines. Woodman sepertinya masih mengikuti cara berpikir modern yang mengisyaratkan perlunya pandangan dari udara untuk membuat garis itu.

Namun, perkembangan terbaru menunjukkan bahwa Nazca Lines kemungkinan besar dibuat oleh penduduk setempat hanya dengan peralatan sederhana tanpa bantuan penglihatan dari udara.

Adalah Joe Nickell, seorang peneliti dari University of Kentucky yang pertama kali menemukan adanya batang kayu di sekitar lokasi Nazca Lines. Dari analisis karbon yang dilakukan, diketahui bahwa batang kayu tersebut berumur sama dengan gambar-gambar raksasa di Nazca Lines.

Joe Nickell kemudian mencoba untuk membuat tiruan sketsa Nazca Lines. Ternyata, dengan peralatan yang sederhana dan perencanaan yang matang, sebuah tim kecil dapat membuat gambar yang paling besar sekalipun hanya dalam hitungan hari. Caranya sangat sederhana, yaitu dengan menyingkirkan lapisan kerikil yang menutupi Gurun Nazca.

Kerikil dan batu yang terdapat di Gurun Nazca memiliki kandungan oksida besi yang membuat daratan di sana terlihat agak gelap. Ketika lapisan kerikil tersebut diangkat, maka lapisan tanah di bawahnya yang berwarna kontras akan memberikan kesan garis/gambar.


Lalu, jika dibuat hanya dengan menyingkirkan kerikil, mengapa Nazca Lines bisa bertahan begitu lama ? Jawabannya adalah karena kondisi Gurun Nazca yang kering, hampir tidak berangin, dan memiliki cuaca konstan sepanjang tahun.

Jika cara dibuatnya Nazca Lines sudah mulai menemukan titik terang, maka yang masih menjadi misteri adalah tujuan dibuatnya sketsa-sketsa raksasa itu.

Ada beberapa teori yang diajukan para ilmuwan mengenai tujuan pembuatan Nazca Lines. Salah satu teori yang mungkin paling terkenal (walaupun juga paling diragukan kebenarannya) diajukan oleh Erich von Daniken.

Dalam bukunya yang berjudul Chariots of the Gods, penulis Swiss tersebut mengatakan bahwa Nazca Lines merupakan tempat mendaratnya pesawat alien. Sketsa gambar yang ada merupakan ‘sinyal’, sedangkan garis-garis lurus yang terbentuk di sekitarnya merupakan ‘landasan’.


Namun, teori ini mendapat banyak kritikan karena tidak didasarkan atas bukti arkeologis yang kuat.

Peneliti lain bernama Robert Bast menduga bahwa Nazca Lines dibuat sebagai monumen untuk mengenang banjir besar yang pernah melanda kawasan tersebut. Ini terlihat dari gambar-gambar hewan yang terlihat seperti kumpulan mayat.

Lalu, ada lagi Michael Coe yang menyatakan bahwa Nazca Lines dibuat sebagai tempat diselenggarakannya ritual. Lalu ada Maria Reiche yang mengatakan bahwa gambar-gambar raksasa tersebut merupakan gambaran konstelasi bintang seperti Orion dan Ursa Mayor. Yang lain mengatakan bahwa sketsa Nazca Lines merupakan ‘pesan dalam botol’ (message in the bottle) yang ingin disampaikan ke generasi selanjutnya. Dan sebagian lagi mengatakan, gambar-gambar Nazca Lines dibuat penduduk Nazca agar para dewa dapat melihat mereka dari atas.

Walaupun tujuan pembuatan Garis Nazca masih menjadi misteri, namun ada satu hal menarik mengenai wilayah ini, yaitu ditemukannya sebuah kota bernama Cahuachi di sebelah selatan kawasan Nazca Lines.


Kota ini diperkirakan dibangun hampir 2.000 tahun yang lalu, namun ditinggalkan 500 tahun kemudian karena berbagai bencana alam yang terjadi. Sebelum meninggalkan kota tersebut, penduduk setempat menutupinya dengan pasir sehingga Cahuachi menjadi kota yang tersembunyi.

Para peneliti yang mengeksplorasi Cahuachi menemukan bahwa kota tersebut memiliki peradaban yang tinggi. Ini terlihat dari lukisan-lukisan di artefaknya serta penemuan mumi-mumi manusia. Kajian lebih jauh atas Cahuachi diharapkan dapat memberikan petunjuk yang lebih jelas tentang Nazca Lines.

Saat ini Nazca Lines sudah ditetapkan UNESCO sebagai salah satu Daftar Warisan Dunia (World Heritage Site). Namun sayangnya, keberadaan kawasan tersebut terancam oleh perubahan cuaca dunia serta polusi dan penebangan hutan liar di daerah sekitarnya. Dengan kedalaman garis yang hanya 10 hingga 30 cm, Nazca Lines bisa tersapu bersih jika terjadi hujan deras.

http://xfile-enigma.blogspot.com/

Misteri Pavlopetri, Kota Bawah Laut Tertua di Dunia



Pavlopetri Map
Para arkeolog di Yunani sedang mengamati puing-puing sebuah kota kecil kuno yang telah terendam di lepas pantai Yunani yang diperkirakan berumur 5.000 tahun, menjadikannya kota bawah air tertua di dunia saat ini!
Proyek  ini merupakan kali pertama dari lima tahun kerjasama antara peneliti Yunani dan Inggris untuk menyelidiki kota kecil bawah laut Pavlopetri (lihat peta satelit) yang tidak pernah dipelajari sejak ditemukan dan dipetakan oleh seorang arkeolog Inggris pada tahun 1967-1968.
Kota kecil seluas 9.000 m² ini telah berada sekitar 3-4 meter dibawah laut yang awalnya terdiri sekitar 15 bangunan saja. Namun baru diketahui setelah dilakukan penelitian bahwa kota ini ternyata memiliki puluhan bangunan lengkap dengan industri rumahan (home industri) berupa kain dan tembikar. Dan juga sudah difasilitasi oleh toilet moderen (flushing toilet), lapangan bermain dan banyak bangunannya yang sudah bertingkat.

Peneliti sedang menyelam dan menyelidiki runtuhan bekas kota tua yang sudah berada di bawah laut selama ribuan tahun, Pavlopetri
Sebelumnya, reruntuhan itu berada pada periode Mycenaean , 1600-1100 SM. Kemudian studi menunjukkan tanggal pendudukan lebih tua selambat-lambatnya 2800 SM, sehingga mencakup pada awal Zaman Perunggu tengah (Minoan) yaitu saat adanya transisi kebudayaan.
Dr. Jon Henderson, seorang arkeolog dari Universitas Nottingham, bergabung memimpin penelitian dengan Elias Spondylis dari Benda Purbakala Bawah Air Ephorate, bagian dari Kementrian Kebudayaan Hellenic di Yunani.
Dr. Henderson adalah arkeolog pertama dalam 40 tahun yang mendapat surat izin resmi dari pemerintah Yunani untuk bekerja di sana.
“Hal ini sangat menggairahkan. Saya pernah membaca tentang situs ini ketika saya masih muda dan sulit dipercaya bahwa saya bukan hanya menyelam di sana tetapi juga berkesempatan untuk mengerjakannya.
Research at the underwater prehistoric settlement in Pavlopetri, Laconia, Peloponnese
Kemudian kami menemukan sekitar 9.000 meter persegi gedung baru yang akhir-akhir ini tampak karena pergerakan di pasir, sungguh luar biasa!” kata Dr. Henderson.
Pavlopetri terletak di kedalaman 3 – 4 meter di bawah air tidak jauh dari pantai berpasir selatan Laconia.
Kota kecil itu masih sangat lengkap. Bangunan rumah, jalan, halaman, gedung peribadahan, kuburan, semuanya sudah dipetakan menggunakan perlengkapan 3-Dimensi digital yang paling mutakhir.
Pavlopetri dulunya diperkirakan berasal dari periode Mycenaean (sekitar 1680-1180 SM), dari masa sejarah Yunani Kuno yang kaya akan kesusasteraan dan mitos.
Dari benda-benda tembikar Neolitis yang baru saja ditemukan menunjukkan tempat ini mungkin telah ditempati sejak sedikitnya 2800 sebelum Masehi.
Dengan mempelajari tempat bahari penting ini, peneliti berharap untuk dapat lebih mengerti tentang peninggalan dari masyarakat Yunani Zaman Perunggu.
Dr. Chrysanthi Gallou, seorang spesialis prasejarah Aegean di Universitas Nottingham, bertanggung jawab mempelajari banyak hal dari temuan tersebut.

Pavlopetri the lost village
“Temuan yang paling saya sukai adalah saringan tanah liat dari zaman awal Mycenaean yang mungkin dipakai untuk memproduksi sejenis minuman alkohol,” katanya. “Temuan yang paling mengejutkan adalah daerah yang baru ditemukan yaitu bangunan monumen aula besar megaron.”
“Salah satu tujuan utama proyek di tahun depan adalah mempelajari daratan dan daerah sekitarnya serta mempelajari bagaimana situs ini bisa terendam di bawah permukaan air”, kata Dr Henderson.
“Permukaan air naik dan turun karena banyak sebab. Tetapi, kami tahu bahwa permukaan laut di Mediterania tidak banyak berubah dalam 5.000 BP (sekitar 50 cm setiap seribu tahun), berarti kami tidak bisa mengatakan ketinggian permukaan laut sebagai faktor sebab musabab terendamnya Pavlopetri,” jelasnya.
“Karena itu kami mungkin melihat pengaruh efek pergerakan tanah. Mediterania Timur adalah salah satu daerah gempa bumi paling aktif di dunia.
Misalnya, daerah barat Crete sudah naik 6 meteran sedangkan Teluk Napoli merosot hampir 10 meter. Sepertinya Pavlopetri sudah merosot hingga 4 – 5 meter sesudah 1000 SM, dilihat dari bukti barang tembikar,” lanjutnya.
“Apakah Pavlopetri ditinggalkan karena terendam masih merupakan misteri yang kami belum tahu. Mungkin saja kota ini selamat dan menjadi puing di tanah, dengan lambat hilang turun ke pasir dan gelombang air laut menenggelamkannya setelah terjadi rentetan peristiwa tektonik atau satu peristiwa besar.” (sm/eps/icc.wp.com)

Misteri Musnahnya Kebudayaan Angkor di Kamboja

Misteri lenyapnya Kerajaan Khmer yang dikenal sebagai Kebudayaan Angkor terungkap. Sekumpulan peneliti menemukan jawaban runtuhnya kekaisaran yang pernah berkuasa selama berabad-abad di kawasan Asia Tenggara itu.
Saat ini, Kebudayaan Angkor terpecah-pecah menjadi beberapa negara, seperti Kamboja, Thailand, Laos, dan Vietnam.
Yang tersisa dari kebudayaan itu saat ini hanyalah bangunan raksasa, jalan, kanal, saluran, dan penampungan air yang berfungsi mencukupi kebutuhan masyarakat pada waktu itu.
Kerajaan Khmer di bawah pemerintahan Raja Jayavarman VII (1181-1206).
Laman physorg melaporkan, dari hasil penelitian yang dilakukan oleh sekelompok ilmuwan mengindikasikan Kebudayaan Angkor lenyap setelah mengalami kekeringan.
Para peneliti yang dipimpin oleh Mary Beth Day, seorang ilmuwan ahli bumi dari Universitas Cambridge, juga mempublikasikan temuan mereka pada laporan Proceedings of the National Academy of Sciences.
Kerajaan Khmeer sendiri berdiri pada abad ke-9 hingga abad ke-15 dan berpusat pada Kota Angkor.
Masyarakat Kota Angkor menampung air dalam jumlah yang sangat banyak selama musim hujan untuk keperluan sehari-hari seperti minum dan menggarap lahan sepanjang tahunnya. Sistem itu bekerja dalam jangka waktu sangat lama, namun tiba-tiba lenyap.
 
Alasan lenyapnya sistem itu secara tiba-tiba bisa bermacam-macam. Misalnya perang, wabah penyakit yang melanda, perselisihan antar masyarakat, hingga berubahnya kondisi lingkungan.
Alasan itu kini terjawab dalam penelitian terakhir, setidaknya menjadi faktor dominan lenyapnya Kebudayaan Angkor, yaitu faktor lingkungan.
Untuk menemukan masalah kekurangan air karena perubahan lingkungan, para peneliti mengambil contoh tanah pada penampung air terbesar  yang sering disebut barays – yang dibangun rakyat Angkor.
Dengan menggali sedalam enam kaki, tim ini menemukan bahwa kekeringan yang berkepanjangan dan  mungkin penggunaan lahan yang berlebihan untuk pertanian telah menyebabkan masyarakat di sini tidak mampu lagi menghasilkan makanan.
Saat mempelajari sampel tanah yang diambil itu, tim peneliti mampu melihat deposit sedimen di bagian bawah barays telah terbentuk dalam jangka waktu lama.
Tahun-tahun menjelang 1431, lapisan tipis menunjukkan air yang bisa ditampung dalam barays hanya sedikit. Ini juga menunjukkan curah hujan tidak menentu.
Alih-alih menampung air selama musim hujan, badai besar yang menyebabkan banjir merusak lahan melanda dan tanah yang dibawa banjir itu menimbun barays.
Bencana itu diikuti dengan periode tanpa hujan sama sekali. Hasilnya, tidak banyak air yang tersedia untuk minum dan bercocok tanam selama musim kering.
Penelitian baru ini tidak menyatakan fakta bahwa kekeringan menjadi satu-satunya faktor runtuhnya Kerajaan Khmer. Karena ada faktor lain yang terlibat.
Seperti perang dengan tetangga, banyaknya penduduk yang beralih memeluk agama Budha, dan perubahan alam akibat meningkatnya perdagangan dengan negara lain, semua faktor itu mungkin memiliki peran. (umi/vivanews/physorg/iic.wp.com)

Ditemukan di Bulgaria: Reruntuhan Kota Tertua di Eropa Berusia Lebih Dari 4000 Tahun Sebelum Masehi

Vasil Nikolov mengatakan dinding batu yang digali oleh timnya sampai saat ini diperkirakan berumur antara 4.700 dan 4.200 tahun sebelum masehi, dan beberapa kerangka manusia dikubur dengan cara yang aneh dan misterius, yaitu: dipotong menjadi dua bagian!
Beberapa orang arkeolog dari National Institute of Archaeology berhasil menemukan reruntuhan yang diperkirakan adalah sisa-sisa bangunan kota tua di Bulgaria.
Bulgaria adalah sebuah negara di semenanjung Balkan berpenduduk 7,3 juta, memiliki banyak situs zaman Neolitik, Chalcolithic dan gundukan-gundukan dari pemukiman di Zaman Perunggu serta sisa-sisa Helenistik, pusat-pusat kota Romawi dan Bizantium.
Salah satu dari puing-puing tersebut terkubur di kota Provadia, Bulgaria. Sekitar 25 mil dari pantai Laut Hitam negara itu. Diperkirakan reruntuhan itu adalah sisa-sisa bangunan kota yang dibangun sekitar 4.700 sampai 4.200 tahun Sebelum Masehi!
Apabila analisa yang dilakukan para arkeolog tersebut benar maka dapat dipastikan bahwa kota tersebut adalah kota tertua di Eropa, wow!
Profesor bidang arkeologi Vassil Nikolov memimpin penggalian. Dan dalam penggaliannya, para arkeolog menemukan dua pondasi bangunan, tembok dan beberapa gerbang.
Perkiraan awal menyebutkan bahwa bangunan tersebut berfungsi sebagai benteng pertahanan yang digunakan sebagai tempat penimbun garam kota.
Para peneliti mengungkapkan bahwa garam pada saat itu mempunyai nilai lebih tinggi dibandingkan minyak atau emas di zaman sekarang ini.
“Pada era tersebut, masyarakat yang mendiami tempat ini belum mengenal apa yang disebut pedati dan roda. Mereka secara manual mengangkut satu demi satu batu-batu besar yang disusun menjadi tembok raksasa.
Untuk melindungi kekayaan mereka, kota mereka dikelilingi oleh dinding batu setinggi tiga meter dan tebal dua meter yang peneliti percayai bahwa itu adalah benteng paling awal dan paling besar dari pra sejarah Eropa.
Untuk apa mereka membuat tembok ini? Apa yang mereka sembunyikan? Jawabannya adalah garam,” ungkap Vasil Nikolov, salah seorang peneliti seperti yang dikutip oleh Allgov (02/11/2012).

Kota prasejarah tertua di Eropa ditemukan. Kota tersebut diperkirakan dihuni oleh 350 orang pada masa lebih dari 4000 tahun lalu. (Bulgarian Academy of Sciences Institute of History)
Nikolov juga menambahkan bahwa garam mempunyai nilai komoditi yang tinggi di zaman itu. “Seperti yang banyak peneliti lain ungkapkan, garam adalah salah satu alat pertukaran dimulai dari milenium ke-6 sampai 600 tahun Sebelum Masehi,” lanjutnya.
Vasil Nikolov mengatakan, dinding batu tinggi 3 meter (10 kaki)  dan tebal 2 meter (6 ½ kaki), yang diyakini sebagai benteng awal dan paling besar dari prasejarah Eropa.
“Kami mulai pekerjaan penggalian pada tahun 2005, tetapi baru setelah musim ini arkeolog kita dapat mengumpulkan cukup bukti untuk mendukung klaim ini,” kata Nikolov pada The Associated Press.
Tim sejauh ini telah menemukan sisa-sisa pemukiman rumah bertingkat dua dengan diameter sekitar 100 meter (328 kaki) dikelilingi oleh dinding benteng.

Sisa-sisa seorang pria dan dua anak di pekuburan dari sebuah kota kuno di dekat kota Provadia, beberapa 410 km (255 mil) timur laut dari Sofia. Sebuah tim ilmuwan yang dipimpin oleh arkeolog Bulgaria Profesor Vassil Nikolov telah menemukan penyelesaian yang tanggal kembali ke 4,700-4,200 SM (AP Photo / Handout Bulgarian National Institute of Archeology / V. Nikolov)
Penggalian juga menemukan serangkaian lubang yang digunakan untuk ritual serta bagian dari gerbang. Analisis karbon telah tanggal mereka untuk usia Chalcolithic menjadi antara 4.700 dan 4.200 SM, ataulebih dari satu milenium sebelum dimulainya peradaban Yunani kuno.
“Sampel baru dari penggalian telah dikirim ke Universitas Cologne, Jerman, untuk evaluasi lebih lanjut,” kata Nikolov. Sebelumnya Nikolov telah mengatakan pemukiman dekat Provadia adalah rumah bagi sekitar 350 orang yang cenderung menghasilkan garam dari batu-garam deposit di dekatnya.
“Mereka merebus air garam dari air asin dalam teknik yang berbeda, dimasukkan ke mangkuk keramik, lalu dikeringkan dan dipadatkan menjadi mirip batu bata, yang kemudian ditukar dengan komoditas lain dengan suku-suku tetangga,” kata Nikolov, mengutip sebagai bukti kemungkinan ditemukannya perhiasan emas dan tembaga dari artefak yang telah digali di wilayah tersebut.

Sebuah mayat utuh: Para peneliti belum mengetahui dan belum ada teori tentang mengapa beberapa mayat dimutilasi sebelum penguburan sedangkan kerangka lainnya dimakamkan secara keseluruhan. (CNN)
Yang paling berharga adalah koleksi dari 3.000 keping emas yang digali 40 tahun lalu di dekat kota Laut Hitam, Varna. Hal ini diyakini sebagai harta karun emas tertua di dunia.
“Selama ribuan tahun, garam adalah salah satu komoditas yang paling berharga, garam adalah uang,” kata Nikolov, menambahkan bahwa dinding batu besar yang dimaksudkan adalah untuk menjaga garam tetap kering dan  aman.
Rumah dua lantai, serta jarum tembaga dan tembikar yang ditemukan di kuburan pada sebuah situs, ini membuktikan komunitas orang-orang kaya yang bekerja dan memproduksi garam yang sangat menguntungkan.
Nikolov mengharapkan lebih menemukan banyak bukti pada musim panas mendatang disaat timnya akan  kembali lagi ke situs tersebut dan memuji Gipson New York-based foundation, yang mendanai sebagian besar penggalian di tahun ini. “Kami tidak akan mampu untuk melanjutkan penggalian tanpa sumbangan dari pihak luar,” katanya.
Kerangka Manusia Dikubur Dengan Ritual Yang Misterius
Pemukiman dari apa yang dianggap kota tertua di Eropa ini ada sebuah misteri aneh yang belum terpecahkan. Dari situs-situs kuburan yang ditemukan, ada yang menguburkannya jenazah dengan cara memotong jenazah.

Ritual aneh: Beberapa mayat ditemukan di pekuburan kota tertua di Eropa terlihat kerangka yang terbelah dua dari pinggul ke atas yang dimakamkan di pemakaman tersebut. (CNN)
Menurut arkeolog, jenazah dipotong menjadi dua bagian atau  setengah, dan menguburkan mereka dari panggul ke atas.
Ini adalah suatu cara penguburan yang aneh dan kompleks.
Belum ada petunjuk mengapa beberapa mayat telah diiris atau dipotong setengah dan dikubur dari panggul ke atas.
Para peneliti juga menemukan bukti yang menunjukkan beberapa warga dari daerah penghasil garam adalah orang kaya.
Kota terdekat Provadia tetap menjadi pusat garam penting hingga masa kini, dengan banyak investasi asing yang ditujukan untuk penggaliannya. (dailymail.co.uk/abc.net.au/merdeka)

Penduduk kota tinggal di rumah berlantai dua dan menambang garam di daerah sekitarnya, garam adalah sumber daya penting pada zaman kuno (CNN)

Keamanan: Untuk melindungi kekayaan mereka, maka kota mereka dikelilingi oleh dinding batu setinggi tiga meter dan tebal dua meter (CNN)

Penemuan jarum berbentuk spiral dari tembaga telah memberikan petunjuk kepada arkeolog mengenai gaya rambut dari penduduk kuno kota itu (CNN)

Kerangka: ilmuwan Inggris, Jepang dan Jerman sejauh ini mengkonfirmasikan temuan tim Bulgaria, yang dilakukan selama penggalian dua bulan selama musim panas (CNN)

Terlihat kerangka sedang memegang mangkuk keramik yang digali dekat kota Bulgaria Provadia pada bulan September 2012, dalam sisa-sisa pemukiman yang di klaim menjadi kota prasejarah tertua di Eropa. Sisa-sisa runtuhan tersebut dari masa lima milenium sebelum masehi. (Bulgarian National Institute of Archaeology/AFP)
*****

Mauritia, Benua Yang Hilang di Samudera Hindia

Sebuah negara pulau kecil di lepas pantai timur pulau Madagaskar bernama Mauritius (satellite view) ternyata tidak hanya menyimpan keeksotikan pantai dan pegunungannya saja.
Ternyata, negara pulau di Samudera Hindia ini juga diindikasikan menyimpan bukti-bukti kuno tentang sebuah benua yang hilang.
Berbeda dengan benua atau daratan yang sampai sekarang belum dapat dibuktikan dan tetap masih menjadi mitos seperti Atlantis, Lemuria dan lainnya, maka daratan kuno Mauritius ini memiliki bukti sains tentang keberadaannya.
mauritius
Seperti yang dilansir oleh NBC News (26/2/13), pantai yang mengelilingi Mauritius diduga menjadi saksi bisu tentang keberadaan sebuah benua yang pernah ada.
Hal ini terlihat dari adanya sebuah garis tipis berwarna putih dan tersebar mengelilingi seluruh pantai di sana.
Mauritius beach lineSetelah diteliti, ternyata partikel putih tersebut berumur jauh lebih tua dari umur pulaunya sendiri.
Para peneliti memperkirakan bahwa pulau Mauritius sendiri masih berusia sekitar 8,9 juta tahun, sedangkan partikel putih ini sudah berusia minimal 660 juta tahun.
Para peneliti yang menemukan fakta ini menduga bahwa dulu pernah ada sebuah daratan sebesar benua yang dinamakan Mauritia.
Bahkan ukuran benua tersebut besarnya diperkirakan sebesar wilayah Samudera Hindia yang memisahkan antara India dan Afrika.
Artinya, daratan ini tidak sebesar sebuah benua namun tak pula sekecil sebuah pulau terbesar. Maka para peneliti menamakan ukuran daratan ini sebagai “benua kecil” atau micro continent.
Mauritia Mauritius 2Hilangnya benua ini sendiri diduga karena adanya “kolom magma” yang mengisi kerak bumi.
Hal ini menyebabkan Mauritius menyembul ke atas permukaan dan menenggelamkan Mauritia yang mulai tertutup oleh air.
Hasil penelitian ini sendiri sudah ditulis dalam sebuah jurnal berjudul Nature Geoscience.
Kabarnya, para peneliti yang digawangi oleh Björn Jamtveit dari the University of Oslo akan mencoba mengetahui secara dalam, apakah benar-benar ada bekas daratan sebesar itu di bawah Samudera Hindia. (NBC News/merdeka)
Mauritia Mauritius

Jin Islam bongkar tentang rahasia segitiga bermuda

Jin berbeda dengan malaikat. Kesemua Malaikat beriman kepada Allah SWT, sedangkan jin, ada yang beriman ada juga yang kafir seperti manusia. Sebahagian jin ada yang taat kepada Allah SWT dan sebahagian yang ingkar. (1 Golongan Jin ini seperti juga manusia, mereka memiliki pelbagai bangsa, puak dan keturunan. Mereka juga mempunyai sistem pentadbiran yang sama seperti manusia. Setiap puak itu mempunyai ketuanya selain Raja. dari sini terbentuklah Daerah, pentadbiran seterusnya adalah Negeri, dan terakhir menjadi Negara. Bukti kepada pernyataan diatas adalah berdasarkan :

"Dan Allah menciptakan jin dari kobaran api" (Surah ar-rahman : ayat 15)

"Dan Aku (Allah) tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah Ku (Allah)" (Surah al-Dzariyat : ayat 56)

"Wahai golongan jin dan manusia, apakah belum datang kepadamu rasul-rasul dan golonganmu sendiri, yang menyampaikan kepadamu tentang ayat-ayat Ku dan memberi peringatan kepadamu terhadap pertemuanmu dengan hari ini? Mereka berkata : Kami menjadi saksi atas diri kami sendiri, kehidupan dunia telah menipu mereka, dan mereka menjadi saksi atas diri mereka sendiri, bahawa mereka adalah orang-orang yang kafir" (Surah al-an'am : ayat 130)

Petikan-petikan surah diatas sudah cukup membuktikan bahawa makhluk Jin sememangnya wujud dan tiada sebab bagi umat Islam untuk menyanggah hakikat ini. Sebelum manusia dilantik sebagai khalifah dimuka bumi, makhluk bernama Jin terlebih dahulu menjalani kehidupan mereka dimuka bumi. Namun, sepertimana yang dinyatakan, makhluk Jin sama juga seperti manusia. Kemajuan tamadun bangsa Jin (terutama dalam teknologi Atom dan Fusion) telah menyebabkan mereka ingkar dalam melaksanakan perintah Allah SWT hingga akhirnya membawa kepada kemusnahan tamadun makhluk sebelum manusia ini. (2. Dan pada masa yang Adam dan Hawa diturunkan ke bumi, Allah SWT telah memperkenankan doa para Jin supaya mereka tidak dilihat oleh manusia.(3

JIN ISLAM UNGKAP RAHASIA SEGITIGA BERMUDA

Muhammad Isa Dawud  dilahirkan pada 1957 di Ismai’iliyah, Mesir. Ia Dibesarkan dan mendapat pendidikan di Kaherah sehingga peringkat Ijazah peringkat Sarjana di Universiti Kaherah. Beliau juga meraih gelaran Lc di bidang sastera dari fakulti Bahasa dan Pengajian Timur, Universiti Kaherah. (4. Dalam karya  yang bertajuk Dialog Dengan Jin Islam, penulis tersohor itu telah membuat satu pendedahan eksklusif berkenaan Segitiga Bermuda dan 'penghuninya'.

Buku ini ditulis berdasarkan pengalaman MID sendiri yang pernah berbicara bersama Jin Islam. Muhammad Isa Dawud menjelaskan bahawa, Jin Islam yang menjadi 'rakan'nya itu berasal dari Bombay, India dan merupakan Jin yang berpengaruh kerana telah membawa kira-kira 10 000 jin lain memeluk agama Islam. Sehingga buku itu ditulis, rakan istimewanya itu sudah berusia 180 tahun
bagi yang ingin mendownload ebooknya download link ada di bagian akhir artikel ini.
 


Download Ebook Dialog Dengan Jin Islam (Muhammad Isa Dawud) DISINI