Social Icons

Pages

Thursday, January 8, 2015

Misteri Pavlopetri, Kota Bawah Laut Tertua di Dunia



Pavlopetri Map
Para arkeolog di Yunani sedang mengamati puing-puing sebuah kota kecil kuno yang telah terendam di lepas pantai Yunani yang diperkirakan berumur 5.000 tahun, menjadikannya kota bawah air tertua di dunia saat ini!
Proyek  ini merupakan kali pertama dari lima tahun kerjasama antara peneliti Yunani dan Inggris untuk menyelidiki kota kecil bawah laut Pavlopetri (lihat peta satelit) yang tidak pernah dipelajari sejak ditemukan dan dipetakan oleh seorang arkeolog Inggris pada tahun 1967-1968.
Kota kecil seluas 9.000 m² ini telah berada sekitar 3-4 meter dibawah laut yang awalnya terdiri sekitar 15 bangunan saja. Namun baru diketahui setelah dilakukan penelitian bahwa kota ini ternyata memiliki puluhan bangunan lengkap dengan industri rumahan (home industri) berupa kain dan tembikar. Dan juga sudah difasilitasi oleh toilet moderen (flushing toilet), lapangan bermain dan banyak bangunannya yang sudah bertingkat.

Peneliti sedang menyelam dan menyelidiki runtuhan bekas kota tua yang sudah berada di bawah laut selama ribuan tahun, Pavlopetri
Sebelumnya, reruntuhan itu berada pada periode Mycenaean , 1600-1100 SM. Kemudian studi menunjukkan tanggal pendudukan lebih tua selambat-lambatnya 2800 SM, sehingga mencakup pada awal Zaman Perunggu tengah (Minoan) yaitu saat adanya transisi kebudayaan.
Dr. Jon Henderson, seorang arkeolog dari Universitas Nottingham, bergabung memimpin penelitian dengan Elias Spondylis dari Benda Purbakala Bawah Air Ephorate, bagian dari Kementrian Kebudayaan Hellenic di Yunani.
Dr. Henderson adalah arkeolog pertama dalam 40 tahun yang mendapat surat izin resmi dari pemerintah Yunani untuk bekerja di sana.
“Hal ini sangat menggairahkan. Saya pernah membaca tentang situs ini ketika saya masih muda dan sulit dipercaya bahwa saya bukan hanya menyelam di sana tetapi juga berkesempatan untuk mengerjakannya.
Research at the underwater prehistoric settlement in Pavlopetri, Laconia, Peloponnese
Kemudian kami menemukan sekitar 9.000 meter persegi gedung baru yang akhir-akhir ini tampak karena pergerakan di pasir, sungguh luar biasa!” kata Dr. Henderson.
Pavlopetri terletak di kedalaman 3 – 4 meter di bawah air tidak jauh dari pantai berpasir selatan Laconia.
Kota kecil itu masih sangat lengkap. Bangunan rumah, jalan, halaman, gedung peribadahan, kuburan, semuanya sudah dipetakan menggunakan perlengkapan 3-Dimensi digital yang paling mutakhir.
Pavlopetri dulunya diperkirakan berasal dari periode Mycenaean (sekitar 1680-1180 SM), dari masa sejarah Yunani Kuno yang kaya akan kesusasteraan dan mitos.
Dari benda-benda tembikar Neolitis yang baru saja ditemukan menunjukkan tempat ini mungkin telah ditempati sejak sedikitnya 2800 sebelum Masehi.
Dengan mempelajari tempat bahari penting ini, peneliti berharap untuk dapat lebih mengerti tentang peninggalan dari masyarakat Yunani Zaman Perunggu.
Dr. Chrysanthi Gallou, seorang spesialis prasejarah Aegean di Universitas Nottingham, bertanggung jawab mempelajari banyak hal dari temuan tersebut.

Pavlopetri the lost village
“Temuan yang paling saya sukai adalah saringan tanah liat dari zaman awal Mycenaean yang mungkin dipakai untuk memproduksi sejenis minuman alkohol,” katanya. “Temuan yang paling mengejutkan adalah daerah yang baru ditemukan yaitu bangunan monumen aula besar megaron.”
“Salah satu tujuan utama proyek di tahun depan adalah mempelajari daratan dan daerah sekitarnya serta mempelajari bagaimana situs ini bisa terendam di bawah permukaan air”, kata Dr Henderson.
“Permukaan air naik dan turun karena banyak sebab. Tetapi, kami tahu bahwa permukaan laut di Mediterania tidak banyak berubah dalam 5.000 BP (sekitar 50 cm setiap seribu tahun), berarti kami tidak bisa mengatakan ketinggian permukaan laut sebagai faktor sebab musabab terendamnya Pavlopetri,” jelasnya.
“Karena itu kami mungkin melihat pengaruh efek pergerakan tanah. Mediterania Timur adalah salah satu daerah gempa bumi paling aktif di dunia.
Misalnya, daerah barat Crete sudah naik 6 meteran sedangkan Teluk Napoli merosot hampir 10 meter. Sepertinya Pavlopetri sudah merosot hingga 4 – 5 meter sesudah 1000 SM, dilihat dari bukti barang tembikar,” lanjutnya.
“Apakah Pavlopetri ditinggalkan karena terendam masih merupakan misteri yang kami belum tahu. Mungkin saja kota ini selamat dan menjadi puing di tanah, dengan lambat hilang turun ke pasir dan gelombang air laut menenggelamkannya setelah terjadi rentetan peristiwa tektonik atau satu peristiwa besar.” (sm/eps/icc.wp.com)

No comments:

Post a Comment

Seluruh artikel di blog ini adalah hasil dari copy paste dari berbagai sumber jadi mohon maaf sebelumnya kepada para original writer...