Social Icons

Pages

Thursday, January 8, 2015

Patung Buddha Berbahan Meteorit Usia Ribuan Tahun


Seorang ilmuwan asal Jerman menemukan sebuah patung Buddha kuno yang asal-usul bahannya dari luar angkasa, yaitu material yang digunakan dari bahan meteorit!
Sosok patung Buddha tersebut sedang duduk dengan satu kakinya terlipat, dan sedang memegang sesuatu di tangan kirinya. Di dadanya terlihat lambang swastika Budha, simbol keberuntungan yang sama dengan Nazi Jerman.
Patung tersebut terbuat dari jenis meteorit logam ataxite yang memiliki kandungan nikel tinggi. Meteorit ataxite terbesar yang pernah diketahui, adalah meteorit ataxite Hoba Namibia yang beratnya bisa mencapai lebih dari 60 ton.

Meteorit jenis ataxite terbesar didunia, jenis yang sama digunakan untuk patung Buddha ini berada di Hoba Namibia beratnya lebih dari 60 ton.
Sosok yang terpahat adalah Vaisravana, juga dikenal sebagai Jambhala yaitu dewa yang dalam agama Buddha dipercaya sebagai Dewa Kekayaan dan Dewa Perang, dan ia sering digambarkan memegang lemon (simbol kekayaan) atau kantung uang di tangannya.
“Patung ini dipahat menggunakan sebuah meteorit besi, dari fragmen meteorit Chinga yaitu meteorit Besi-Nikel, yang menabrak daerah perbatasan antara Mongolia dan Siberia sekitar 15.000 tahun yang lalu,” kata Elmar Buchner dari Stuttgart University, Jerman.
Dalam sebuah makalah yang diterbitkan di jurnal Meteoritics and Planetary Science, Buchner dan rekannya menuliskan analisis geokimia tentang “Buddha dari Luar Angkasa” yang jika dibaca mirip sekali dengan cerita dalam film Indiana Jones.
Patung setinggi 9,5 inci atau 24 cm tersebut, ditemukan pada tahun 1938 pada sebuah ekspedisi yang mendapat dukungan dari Kepala SS, Heinrich Himmler, dan dipimpin oleh seorang ahli zoologi, Ernst Schafer, dalam rangka ekspedisi menjelajahi Tibet untuk mencari asal-usul atau akar dari bangsa Aria.
Ada spekulasi dari peneliti, apakah karena ada lambang swastika di dada Buddha, yang mirip dengan swastika Nazi, maka kemudian Nazi Jerman membawa patung itu ke negaranya.
Setelah tiba di Jerman, patung yang disebut juga sebagai “Iron Man” tersebut menjadi koleksi pribadi.
Peneliti Elmar Bucher dan rekan-rekannya pertama menganalisa patung pada tahun 2007, ketika pemilik memungkinkan mereka untuk mengambil lima sampel kecil dari patung tersebut.

Meteorit terbesar dari jenis ataxite di Hoba Namibia ini terdiri dari bahan Nikel, terlihat logam Nikel yang telah dipotong oleh tangan-tangan vandalisme.
Pada tahun 2009, tim memiliki kesempatan untuk mengambil sampel yang lebih besar dari bagian dalam patung.
Sampel ini jauh lebih steril terhadap pelapukan dan kontaminasi tangan manusia daripada sampel dari luar patung seperti sampel awal yang diambil sebelumnya.
Tak lama setelahnya, kemudian patung tersebut dilelang oleh pemiliknya. Bobot patung ini diketahui 23 pound atau 10,6 kilogram. Patung ini tidak diukir menggunakan bahan yang biasa.
Buchner dan rekannya menuliskan bahwa seniman yang membuat patung ini menggunakan meteorit yang sangat keras, dan mungkin telah mengetahui bahwa material ini adalah material khusus.
“Jatuhnya meteorit telah ditafsirkan sebagai pesan Ilahi oleh beraneka ragam budaya sejak zaman prasejarah” tulis mereka.
Menurut Buchner, patung tersebut kemungkinan diukir sekitar 1.000 tahun yang lalu oleh budaya Bon (Buddha Tibet), yakni budaya pra-Buddha pada abad ke-11. Meski demikian, hingga saat ini belum diketahui secara pasti asal dan usia patung yang tepat.

Patung Buddha yang terbuat dari jenis meteorit besi ataxite yang memiliki kandungan nikel tinggi.
“Memang banyak kebudayaan kuno menggunakan besi meteorit untuk membuat belati bahkan perhiasan, dan bahan meteorit adalah bahan yang umum digunakan di antara kebudayaan-kebudayaan kuno. Tapi jika itu sebuah patung Buddha, sangatlah unik”, jelas Buchner.
“Sementara puing-puing pertama secara resmi ditemukan pada tahun 1913 oleh seorang prospektor emas, kami percaya bahwa ini merupakan fragmen meteorit individu yang dikumpulkan berabad-abad sebelumnya,” kata Buchner.
Meskipun meteorit yang lainnya dikenal untuk penyembahan dan terinspirasi dari budaya kuno, patung ini cukup unik.
“Ini adalah satu-satunya patung yang dibuat berdasarkan sebuah ilustrasi dari figur manusia yang dipahat pada meteorit, yang berarti kita tidak memiliki apa pun untuk membandingkannya ketika kita kaji nilainya,” kata Buchner.
“Berdasarkan sejarahnya saja, patung ini bisa dihargai senilai 20.000 dollar AS. Namun jika estimasi kami benar bahwa usianya hampir seribu tahun, dan jelas memang telah terbukti terbuat dari meteorit, maka harga patung itu bisa lebih berharga lagi,” katanya. (Discovery/Kompas/Sott.net)

No comments:

Post a Comment

Seluruh artikel di blog ini adalah hasil dari copy paste dari berbagai sumber jadi mohon maaf sebelumnya kepada para original writer...